PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

Resume ke : 12

Gelombang : 29

Tanggal : 21 Juli 2023

Tema : Proofreading sebelum menerbitkan buku

Narasumber : Susanto, S.Pd

Moderator : Sim Chung Wei, SP

 

Resume ke 12 dengan nara sumber Susanto, S.Pd. Berasal dari Gombong, Kebumen. Kelahiran tahun 1971. Guru SDN Mardiharjo, Purwodadi, Musi Rawas, Sum-Sel. Telah menghasilkan banyak buku solo dan antologi. Aktif di berbagai grup penulis untuk menimba ilmu, seperti Rumah Virus Literasi, Lagerunal, Grup Belajar Menulis Bersama Om Jay dan AISEI.

Sebuah dukungan kepada sahabat adalah dengan membeli buku karyanya.

 

Materi

Proofreading adalah membaca kembali untuk memeriksa tulisan agar diketahui ada tidaknya kesalahan.

 

Setidaknya ada 4 hal yang dikoreksi yaitu saltik (kesalahan ketik), penggunaan tanda baca, konsistensi nama dan istilah dan logika dari sebuah tulisan.

 

Saltik atau Typo

  1. Typo incidental, kesalahan mengetik cukup diperbaiki
  2. Typo individual, kecenderungan pribadi. Misalnya mengetik kata BUku
  3. Typo automatical, koreksi otomatis dari aplikasi
  4. Typo konseptual, salah konsep. Karierà karir. Tanda titik sesudah tanda seru atau tanda Tanya.

 

Setelah melihat saltik, kita memeriksa ejaan yaitu penggunaan huruf, penulisan kata, penggunaan tanda baca dan penulisan unsur serapan.

 

Proofreading atau mengoreksi tulisan dilakukan  setelah tulisan selesai dibuat. Jangan pada saat menulis atau sebelum tulisan diselesaikan.

 

Proofreading dilakukan oleh penulis atau orang lain (professional)

 

Cara melakukan proofreading naskah sendiri (self editing) adalah

-          Menetralkan perasaan terhadap tulisan sendiri dengan mendiamkan beberapa waktu

-          Membaca seluruh naskah yang sudah ditulis sebelum mengedit agar tidak salah asumsi.

-          Memeriksa saltik (typo), istilah, EYD, struktur, kelogisan.

-          Membaca dengan bersuara (enak, mengalir)

Contoh tantangan.

Sepanjang hari bapak bekerja hingga lembur larut malam. Akupun bangga punya ayah pekerja keras. Akibatnya karirnya melesat. Tapi saya sangat amat kaget saat mendengar teman bercerita saat makan di sebuah cafe starbuck. (Isa Alamsyah-kbm.id)

 

Sebuah hal yang perlu diingat berkaitan proofreading adalah kalimat jangan panjang-panjang.

 

Pada kondisi tertentu, sesuatu yang panjang sangat disukai. Tali yang panjang untuk mengikat sesuatu yang besar.

Bagaimana dengan kalimat? Apakah kalimat yang baik adalah kalimat yang panjang yang berisi banyak pesan dan disampaikan seklaigus?

Terkadang bahkan menyulitkan bagi pembaca.

 

Tempat favorit saya untuk dikunjungi selama akhir pecan adalah rumah kakek nenek saya di dekat danau, di mana kami suka memancing dan berenang, dan kami sering naik perahu ke danau.

Kalimat ini sebaiknya dipecah menjadi dua atau tiga kalimat.

Tempat favorit saya untuk dikunjungi selama akhir pekan adalah rumah kakek nenek. Letaknya di dekat danau. Kami suka memancing, berenang, dan sering naik perahu ke danau.

 

Simpulan Pertanyaan Jawaban

  1. Gazella, Jakarta. Pertama, Sebuah kalimat ideal menurut Yoas Seo berkisar 20 kata. Mengandung S-P-O-K. Kedua, untuk buku jika satu ide sudah selesai diuraikan, tidak ada batas ideal untuk banyaknya kalimat. Untuk portal melintas.id satu kalimat panjang bisa menjadi satu paragraph, atau dua kalimat pendek bisa menjadi paragraph.
  2. Malikul Rahman, Kalteng. Pertama, konsistensi nama dan istilah misalnya kata aku konsisten jangan berubah menjadi saya. Kedua, logika dalam tulisan maksudnya kalimat tidak menimbulkan penasfsiran yang lain. Atau kalaimat yang dibuat memiliki makna yang masuk akal.
  3. Aripa, SMAN 2 Muaro Jambi. Kiat agar tulisan tidak merepotkan editor di antaranya:            Menetralkan perasaan terhadap tulisan sendiri dengan mendiamkan beberapa waktu.            Membaca seluruh naskah yang sudah ditulis sebelum mengedit agar tidak salah asumsi.            Memeriksa saltik (typo), istilah, EYD, struktur, kelogisan.      Membaca dengan bersuara (enak, mengalir) serta mencari rujukan di EYD dan KBBI
  4. Darti Isyanti, Jakarta. Pertama, Pengoreksi buku ada editor kedua. Kedua, pengoreksian bisa ke penerbit online, kita tinggal memilih.
  5. Ahmad, Ambon. Pertama kalimat panjang bisa dianalogikan dengan satu karung beras berat satu 100kg. Dapat dipindahkan sekaligus atau 5 kali dengan berat 20 kg. Kita dapat menjelaskan dengan dua atau tiga kalimat, alih-alih dengan satu kalimat. Kedua, trik kelimat pendek yang jelas dengan menganalisis kalimat dan memikirkan berapa pesan yang akan disampaikan, lalu membuatnya menjadi kalimat tunggal. Ketiga meletakkan kata tertentu agar menarik misalnya dengan menggunakan konjungsi yang tepat.
  6. A. Soleh, Jakarta. Pertama, kutipan langsung terkadang terdiri atas banyak kalimat panjang sedapat mungkin dihindari. Kedua, Kutipan panjang boleh dipisah menjadi dua paragraph.
    1. “...............” jawab Ahmad. “............”ujar Ahmad.
    2. “Pesan.............1. Pesan...........2. Pesan............3.” kata Ahmad menjelaskan panjang lebar
  7. Miss Lily, Alor. Pertama, Kesalahan dalam blog bisa diperbaiki. Kedua, istilah asing ditulis italic, bila memungkinkan dicari padanan kata, jika diperlukan diberi catatan kaki
  8. Gazella, Jakarta. Pertama, kalimat aktif lebih memiliki power, bervariasi menggunakan kalimat pasif. Kedua YOAS SEO sebagai penyedia layanan tentang kekuatan kalimat aktif sering member peringatan jika blog kita menggunakan kalimat pasif.
  9. Budi Amal, SMPN1 Wamena. Editor, penyunting dan penelaah bisa beberapa orang. Mereka mengedit, mengatur, memperbaiki agar semakin cantik, semakin bagus, baik, sesuai dengan standard yang ditetapkan. Penelaah objeknya bisa bermacam-macam.

Terima kasih kepada Pakde Sus, nara sumber yang luar biasa dan moderator atas bimbingan dan materinya. Semoga sehat dan berkah ilmunya. Terima kasih.

Comments

  1. Mantappp.. Lengkap resume nya dan bahasa tulisannya mudah dipahami

    ReplyDelete
  2. Teriam kasih untuk OmJay, Narsum, TSo dan semua perserta KBMN 29. Saya mohon maaf jika banyak kesalahan dalam memandu bapak dan ibu sekalian pada kelas malam ini. Adakah typo pada kutipan kalimat diatas?

    ReplyDelete
  3. Tidak rugi berada di kbmn 29. Narsum nya semua mantap

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog