Gali Potensi Ukir Prestasi
Resume ke : 4
Tanggal : 26 Juni 2023
Tema : Gali Potensi Ukir Prestasi
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd
Moderator : Mutmainah, M.Pd
 

Tema menulis malam ini “Gali Potensi Ukir Prestasi”

Nara sumber pertemuan keempat adalah Ibu Aam  Nurhasanah,S.Pd. Beliau Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Tamat di SD  Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Prodi Diksatrasiada dan lulus tahun 2013. Lalu pada tahun 2011 sudah mengabdikan diri di Ponpes Modern  SMP-SMKS Mathla Ul Hidayah Cipanas (MAHIDA), Lebak-Banten. Aktif di MKKS Wilbi III, MGMP Bahasa Indonesia Wilbi III dan sampai sekarang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada tanggal 04 Maret 2019, beliau mendapat kepercayaan menjadi kepala sekolah di SMPS Mathla Ul Hidayah Cipanas (SMPS MAHIDA), hingga sekarang.

 Ibu Aam gemar menulis dan berkat grup menulis Om Jay menjadikannya sangat suka menulis di  blog. Grup yang dibuat oleh Om jay dan telah sukses menularkan virus ngeblog melahirkan buku antologi berjudul ”Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng” pada bulan Juli 2020. Buku solo yang  berjudul “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat.”  Terbit bersamaan dengan buku antologi “Kisah Inspiratif Sang Guru” di bulan Oktober 2020. Ia semakin semangat saat mengikuti kelas AISEI. Peserta ditantang menulis setiap hari dengan menggunakan sebuah foto dan menuliskannya minimal 100 kata setiap hari.

 Ibu Aam merupakan pengagum Omjay dengan kalimat penyemangat “Gajah mati meninggalkan gading, Blogger mati meninggalkan posting”, “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.

 Berikut adalah pengalaman Ibu Aam. Ia adalah contoh peserta gagal BM 8 yang kembali mengulang kelas di BM 12. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat untuk belajar dan terus berproses hingga akhirnya fokus dan lulus. Banyak para penulis di KBMN yang mulai dari nol besar pada akhirnya bisa melahirkan puluhan buku. Semuanya butuh proses dan tidak instan.

 Semangatnya berkobar sejak menerima materi dari Bunda Kanjeng. Pada saat itu semua peserta BM 12 diminta menuliskan pengalaman mengikuti materi bunda untuk dijadikan sebuah buku antologi. Buku pertamanya lahir. Sebuah buku antologi yang berjudul  “Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng”.  

 Dengan berbagai pengalamannya, seorang murid yang bekerja sebagai TKW di Arab Saudi memintanya untuk mengedit novelnya.  Juminah, alumni Ponpes Mathla'ul Hidayah Cipanas tempatnya mengabdi selama 12 tahun, mengirimkan tulisan hanya melalui WA. Butuh kesabaran ekstra menyatukan beberapa tulisan hingga menjadi sebuah tulisan yang utuh. Akhirnya novel Juminah yang berjudul “Seindah Takdir Cinta” menemui takdirnya dan berhasil dicetak dengan tebal 300 halaman. Juminah menulis di sela-sela aktivitas bekerja. Motivasi Juminah dalam menulis sangat bagus dan menginspirasi. Muridnya lebih dulu menerbitkan novel dibandingkan dengan gurunya. 

 Guru hebat adalah guru yang bisa menjadikan muridnya lebih hebat. Betapa bahagia saat bisa mewujudkan mimpi Juminah, meraih mimpinya menjadi seorang penulis novel. Novel ini mengisahkan perjuangan Juminah yang merelakan masa remajanya untuk bekerja sebagai TKW setelah lulus SMK dan menjadi tulang punggung keluarga untuk membiayai sekolah adik-adiknya hingga akhirnya ia menemui cinta sejatinya.

 Sejak saat itu banyak naskah teman-teman peserta KBMN yang diedit olehnya di antaranya Buku Solo Tazah Mutmainah yang berjudul “Meraih Gelar Penulis”. Setelah itu, ia kembali mengasah diri ikut tantangan menulis selama 40 hari dengan tema “Karena Menulis Aku Ada (KMAA)”. Tantangan ini melahirkan buku solo ke-4 dengan judul “Rajin Menulis Berbuah Manis”. Buku ini mengabadikan semua momen berharga sebagai jejak literasi jika kelak kita telah tiada.

 Menggali Potensi membutuhkan proses, tidak seperti memakan cabai langsung terasa pedasnya. Setelah memiliki pengalaman dari peserta menulis, moderator, kurator, juara blog, hingga menjadi seorang editor. Akhirnya selain tawaran sebagai narasumber yang berdatangan, Ia juga diminta Omjay menjadi salah satu juri lomba blog tingkat nasional. Ternyata dari seorang peserta yang gagal, bisa meraih prestasi yang gemilang. 

 Cara untuk memulai tulisan bisa dimulai dengan hal yang kita sukai. Lalu mengumpulkan kosa kata. Buat jadi 3 paragraf, paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup. Paragraf pembuka bisa dimulai dengan kalimat motivasi, pantun, atau puisi supaya tulisan lebih menarik. Jangan bimbang atau ragu ketika menulis. Karena sesungguhnya tulisan yang biasa menurut Anda, bisa luar biasa bagi orang lain. Intinya, percaya diri dan terus publikasikan. Seperti pisau yang semakin hari semakin tajam jika diasah. Begitupun keterampilan menulis kita. 

 Luangkan waktu untuk menulis. Jangan Menunggu Waktu luang baru menulis. Tepat seperti yang saat ini kurasakan, selama sehari santai tidak sehalaman pun tulisan dihasilkan. Terkadang justru ketika sibuk, beberapa halaman ditulis dengan cepat. Memang saat kita mau melakukan maka akan selalu ada jalan, saat kita malas maka akan selalu ada alasan.

Hujan jatuh ke dalam ember
Airnya luber membasahi batu
Terima kasih para nara sumber
Telah ikhlas berbagi ilmu

Comments

Popular posts from this blog